Dibalik orang yg superior complex, ada masalah apakah dia?



Ini Dia Alasan Dibalik Sikap Superior Seseorang!!




Bertemu dengan sosok yang tampaknya menganggap dirinya lebih hebat dari siapapun itu sudah tak lagi aneh dan jarang bukan? Mereka yang selalu punya jawaban atas segalanya, tidak pernah salah, dan terkadang sulit dihadapi. Yaps, yang kerap dikenal dengan sosok Superior Complex. Nah, tapi jangan buru-buru menilai mereka sebagai "orang yang sombong" tanpa melihat lebih dalam lagi nih. Disini, kita akan mengupas alasan di balik superioritas kompleks mereka dan mencoba memahami masalah apa yang mungkin dialami dalam konteks psikologi.


1. Ketidakamanan dalam Diri


Salah satu alasan utama orang mengembangkan superioritas kompleks adalah rasa ketidakamanan dalam diri mereka sendiri. Kamu mungkin merasa tidak cukup atau tidak diakui oleh orang lain, sehingga kamu berusaha untuk menonjolkan diri demi merasa lebih baik. Ini adalah upaya untuk melindungi diri dari perasaan rendah diri.


2. Kebutuhan akan Pengakuan


Siapa yang tidak suka diakui? Orang dengan superioritas kompleks seringkali merasa perlu untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan dari orang lain. Mereka mungkin merasa bahwa dengan menunjukkan superioritas mereka, mereka akan mendapatkan pengakuan yang mereka inginkan.


3. Perasaan Tidak Terpahami


Beberapa individu dengan superioritas kompleks mungkin merasa bahwa orang lain tidak bisa memahami mereka atau melihat nilai yang sebenarnya dalam diri mereka. Ini dapat membuat mereka merasa frustasi dan berusaha untuk membuktikan bahwa mereka lebih unggul.


4. Rendahnya Empati


Orang dengan superioritas kompleks cenderung kurang empati terhadap orang lain karena mereka terlalu fokus pada diri mereka sendiri. Hal ini dapat mengarah pada kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain dan membuat mereka sulit didekati.


5. Lingkungan dan Pengalaman Hidup


Faktor lingkungan dan pengalaman hidup juga dapat berperan dalam perkembangan superioritas kompleks. Mungkin kamu tumbuh di lingkungan yang mendorong persaingan yang berlebihan atau mengalami pengalaman traumatis yang mempengaruhi pandangan kamu tentang diri sendiri.


6. Kekurangan Keterampilan Sosial


Beberapa orang mungkin mengembangkan superioritas kompleks sebagai mekanisme bertahan karena mereka kurang memiliki keterampilan sosial yang baik. Mereka mungkin tidak tahu bagaimana berinteraksi dengan orang lain tanpa menunjukkan superioritas.


7. Perlu Intervensi Psikologis


Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami superioritas kompleks yang mengganggu kehidupan sehari-hari, penting untuk mempertimbangkan bantuan dari seorang profesional psikolog. Terkadang, masalah lebih dalam yang perlu diatasi agar individu dapat merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri dan berhubungan lebih baik dengan orang lain.



Gimana? sudah baca dan pahami belum, ternyata tak semua hal yang buruk di mata kita berarti juga tanpa ada sebabnya lho ya! Jadi, sebelum kita langsung menilai orang dengan superioritas kompleks sebagai sombong atau arogan, penting untuk memahami bahwa ada masalah yang mungkin mereka hadapi dalam diri mereka. Dengan lebih memahami akar masalah ini, kita bisa lebih empati dan membantu mereka menuju perubahan positif. Semoga lewat ini, bisa membantu kamu memahami lebih dalam tentang apa yang mungkin terjadi di balik superioritas kompleks. 




Referensi : 


Firestone, Robert. 2023. The Superiority Complex: Understanding and Dealing with Arrogance, Narcissism, and Defiance.




Comments