Perbedaan imitasi dan social mirroring?

Imitasi dan Social Mirroring, Apa Bedanya, Sih?



Seperti yang kita semua ketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial yang unik. Salah satu hal paling menarik dalam psikologi adalah kemampuan kita untuk memahami orang lain, dan dua konsep menarik yang sering menjadi pusat perhatian dalam hal ini adalah "imitasi" dan "social mirroring." Seringkali, kedua konsep ini dianggap mirip, tetapi sebenarnya berbeda lho! Ini dia pembahasannya! 


Imitasi: Mengikuti Kepemilikan


Imitasi adalah kecenderungan kita untuk meniru perilaku atau tindakan orang lain. Ini bukan hanya mengenai mengikuti trend mode atau gaya rambut terbaru, tetapi juga melibatkan aspek-aspek perilaku sosial. Ketika kamu melihat seseorang tertawa, dan kemudian kamu tertawa, itulah imitasi. Ini adalah cara kita belajar, terutama ketika kita masih anak-anak. Bayangkan seorang anak yang meniru cara berbicara atau berjalan orang dewasa. Itu imitasi klasik!


Social Mirroring: Merefleksikan Perasaan


Social mirroring, di sisi lain, adalah tentang mencerminkan perasaan orang lain. Ini bukan hanya meniru tindakan fisik, tetapi juga perasaan dan emosi. Saat kamu merasa sedih saat teman kamu berduka, itu adalah contoh social mirroring. Kamu tidak hanya mengekspresikan empati dengan kata-kata, tetapi juga dengan emosi kamu sendiri. Ini adalah cara kita menunjukkan bahwa kita peduli dan merasa terhubung dengan orang lain.


Jadi, apa perbedaannya? Nah, perbedaannya terletak pada apa yang kita tiru. Imitasi berkaitan dengan tindakan fisik dan perilaku, sementara social mirroring lebih fokus pada perasaan dan emosi. Kita bisa berkata bahwa imitasi adalah bagaimana kamu meniru apa yang orang lain lakukan, sedangkan social mirroring adalah bagaimana kamu meresapi apa yang mereka rasakan.


Yang menariknya lagi, keduanya seringkali berjalan beriringan. Ketika kamu mengimitasi perilaku seseorang, ini juga bisa mengaktifkan social mirroring dalam diri kamu. Misalnya, saat kamu meniru ekspresi wajah teman yang sedang senang, itu dapat membuat kamu merasa lebih bahagia secara emosional. Begitu pula sebaliknya, merasakan empati dan mencerminkan perasaan seseorang dapat mengarah pada imitasi perilaku yang sesuai.



Jadi, imitasi dan social mirroring, meskipun terdengar mirip, memiliki perbedaan yang penting dalam psikologi. Imitasi adalah tentang meniru perilaku fisik, sementara social mirroring adalah tentang mencerminkan perasaan dan emosi. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, kedua konsep ini sering terjalin erat, membantu kita membangun hubungan yang kuat dan memahami diri dan orang lain dengan lebih baik.




Referensi : 


Gallese, Vittorio. 2022. Social Mirroring: The Neuroscience of Empathy and Imitation.



Comments