Jadi sosok yang independent, mengapa kurang diterima dilingkungan pasangan keluarga ?

Kembali Menemukan Cinta, Tapi Terhalang Restu Status Single Mom



                                              


Penting banget untuk merasa nyaman dengan diri sendiri dulu, bukan? Kembali membangun kepercayaan diri itu kayak langkah pertama yang menentukan apakah kita siap menghadapi hubungan baru. Bayangkan, setelah perjalanan sebelumnya, mungkin ada keraguan yang melingkupi hati kita. Bukan cuma keraguan akan cinta, tapi juga tentang seberapa kuat kita menghadapi lagi. Menyongsong cinta yang baru, yuk, kita gali kembali kekuatan di dalam diri kita.


Ngomong-ngomong, kemandirian juga menjadi kunci utama. Bukan berarti kita menutup pintu untuk pasangan baru atau meninggalkan peran mereka, tapi menjadi mandiri sebagai orang tua itu pahlawan banget! Menyusun jadwal, membagi perhatian, dan tetap punya waktu untuk diri sendiri adalah seperti menari di atas tali. Jangan lupa, single mom adalah bukti nyata bahwa perempuan kuat itu nyata adanya. 


Tantangan Penerimaan Status Single Mom dalam Hubungan Baru


Perjalanan mencari cinta bisa tetap penuh semangat, tapi kadang status single mom menjadi hambatan. Kenapa sih?


  • Pertama, prasangka tentang tanggung jawab dan waktu seringkali menghantui kita. Pasangan baru mungkin punya keraguan tentang apakah kita bisa memberikan perhatian yang cukup untuk hubungan ini. Perspektif psikologisnya? Ini sebenarnya mencerminkan kekhawatiran umum yang bisa dialami oleh siapa saja dalam hubungan, tapi karena kita single mom, kita perlu lebih bersabar untuk membuktikan bahwa kita mampu.


  • Kedua, ada ketidakpastian tentang bagaimana kita bisa membagi perhatian antara peran orang tua dan pasangan. Ini menyangkut kemampuan kita untuk menjaga keseimbangan yang adil. Kita nggak bisa menutup mata kalau ini memang tantangan, tapi komunikasi adalah kunci untuk mengurai kekhawatiran ini. Empati adalah penyembuh yang hebat. Pada akhirnya, kebahagiaan kita adalah tujuan utama, dan pasangan yang benar akan bisa memahami itu. Bagaimana dengan ketidakpahaman tentang perjalanan kita? Nah, ini bisa dipecahkan dengan komunikasi terbuka yang membuka jendela bagi mereka untuk melihat dunia kita dan perjalanan emosional yang telah kita lewati.


Menghadapi Konflik Antara Keharmonisan dan Ekspektasi Keluarga


Ketika hubungan baru berbunga, terkadang tiba-tiba ada badai konflik yang muncul. Masalahnya adalah ketidaksetujuan dari keluarga atau lingkungan pasangan. Bisa jadi mereka ragu, tidak memahami, atau bahkan meragukan keputusan kita. Perspektif psikologisnya? Ini bisa merusak keseimbangan mental dan emosional kita. Terkadang, kita merasa dilema antara mencintai dan mendapatkan persetujuan dari orang-orang yang kita sayangi.



Perjalanan mencari cinta sebagai single mom bisa memiliki tantangan yang unik. Tetapi, jangan biarkan hambatan-hambatan itu menghentikan langkahmu. Kita punya kekuatan untuk mengatasi segala hal, termasuk mendapatkan restu dari pasangan dan keluarga. Jangan ragu untuk mendefinisikan kembali tradisi keluarga dan membangun identitas pribadi kita sebagai single mom yang kuat dan mandiri. Meskipun tantangan mungkin ada, kita bisa meraih kebahagiaan dalam hubungan baru dengan dukungan, komunikasi terbuka, dan cinta pada diri sendiri.


Kita bisa menjadi teladan bagi anak-anak kita dan bagi semua orang di sekitar kita bahwa cinta sejati bisa ditemukan kembali, tanpa harus merubah siapa kita sebenarnya. Teruslah bercahaya, karena cinta tak pernah mengenal batasan!




Referensi : 


Driessen, Andrea. 2023. Single Parenting: The Essential Guide for Single Mothers.




Comments