Ternyata Ini Alasan Dibalik Married By Accident Masih Terjadi!
Meskipun terdapat sanksi sosial dan kendala-kendala yang dihadapi oleh pasangan MBA di Indonesia, fenomena ini tetap saja terjadi. Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa pasangan MBA masih ada meskipun tantangan yang dihadapi:
1. Kurangnya Akses Terhadap Pendidikan Seksual
Salah satu faktor utama yang memengaruhi fenomena MBA adalah kurangnya akses terhadap pendidikan seksual yang komprehensif. Banyak remaja dan pasangan muda di Indonesia tidak memiliki pemahaman yang memadai tentang seksualitas, kontrasepsi, dan risiko kehamilan. Kurangnya edukasi ini meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.
2. Budaya Tabu dan Stigma
Budaya tabu seputar seksualitas masih kuat di Indonesia, membuat sulit bagi pasangan muda untuk membicarakan masalah terkait seksualitas dan kontrasepsi. Stigma terhadap kehamilan di luar nikah juga dapat mencegah pasangan muda mencari bantuan atau dukungan yang diperlukan.
3. Tekanan Ekonomi dan Sosial
Faktor ekonomi dan sosial juga dapat mempengaruhi keputusan pasangan muda untuk menikah di luar nikah. Ketika pasangan menghadapi tekanan ekonomi atau sosial yang kuat, mereka mungkin merasa terpaksa menikah untuk mengatasi masalah tersebut. Ini bisa menjadi pilihan sementara yang dibuat dalam situasi yang sulit.
4. Keterbatasan Akses Kesehatan Reproduksi
Keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan reproduksi yang berkualitas dan terjangkau juga dapat berkontribusi pada fenomena MBA. Pasangan muda mungkin kesulitan mendapatkan informasi dan layanan yang mereka butuhkan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
5. Perubahan Nilai dan Persepsi
Perkembangan budaya dan nilai-nilai masyarakat adalah proses yang lambat. Meskipun ada perubahan dalam pandangan terhadap MBA, banyak individu dan komunitas masih mengikuti norma dan tradisi lama. Perubahan pandangan ini memerlukan waktu dan upaya yang berkelanjutan.
6. Kurangnya Dukungan Sosial
Pasangan muda yang menghadapi kehamilan di luar nikah mungkin menghadapi kurangnya dukungan sosial yang memadai. Dorongan untuk menikah atau menggugurkan kandungan bisa berasal dari ketidakmampuan mereka untuk mendapatkan dukungan emosional dan finansial yang dibutuhkan.
7. Kurangnya Alternatif
Dalam beberapa kasus, pasangan muda mungkin merasa bahwa mereka tidak memiliki alternatif lain selain menikah jika mereka menghadapi kehamilan di luar nikah. Kurangnya pengetahuan tentang opsi lain atau ketidakmampuan untuk mengakses opsi tersebut bisa membatasi pilihan mereka.
Meskipun fenomena MBA masih terjadi, perubahan dapat terjadi melalui edukasi yang lebih baik tentang seksualitas dan kontrasepsi, dukungan sosial yang lebih besar untuk pasangan muda, perubahan dalam norma dan nilai-nilai budaya, serta perluasan akses terhadap layanan kesehatan reproduksi. Dengan pendekatan holistik dan inklusif, kita dapat membantu pasangan muda mengambil keputusan yang lebih baik bagi masa depan mereka.
Referensi :
West, Rembulan. 2021. Married By Accident.
Comments
Post a Comment