Married By Accident

Dibalik sebuah pernikahan yang sudah direncanakan dengan matang saja banyak sekali lika-liku yang harus dilewati. Didunia ini semua hal memiliki kisah dan latar belakangnya tersendiri, apalagi jika dikaitkan dengan married by accident. MBA dikenal oleh masyarakat sebagai bentuk hal yang disebabkan karena adanya kecelakaan berupa kehamilan sebelum pernikahan diselenggarakan, atau pernikahan terpaksa dilakukan karena sudah hamil.
Masing-masing pasangan pastinya punya sudut pandangannya, baik dari wanita maupun sang pria, berikut :
Sudut Pandang Wanita
Dalam dunia pernikahan, kisah cinta yang tak terduga seringkali mengandung faktor psikologis yang mendalam. Sudut pandang wanita dalam konteks pernikahan Married By Accident (MBA) menggambarkan kerumitan perasaan dan pertimbangan yang melibatkan cinta dan komitmen. Sebagian wanita mungkin merasakan dorongan emosional yang kuat, terdorong oleh perasaan cinta dan hubungan mendalam dengan pasangannya. Keadaan ini mungkin menjadi pendorong untuk mengambil langkah besar seperti menikah, terlepas dari rencana awal.
Namun, ada juga perasaan cemas dan ketidakpastian yang muncul. Wanita mungkin merasa canggung menghadapi tanggung jawab baru dan perubahan besar yang dihadirkan oleh pernikahan. Ketidakpastian juga dapat muncul dalam bentuk kekhawatiran tentang reaksi orang lain, termasuk teman, keluarga, dan masyarakat umum terhadap keputusan mendadak ini. Meskipun demikian, beberapa wanita juga memandang pernikahan sebagai langkah spontan yang penuh petualangan dalam merasakan dinamika hidup.
Sudut Pandang Pria
Sementara itu, pria juga memiliki perspektif yang unik dalam hal faktor psikologis dalam pernikahan MBA. Bagi beberapa pria, keputusan ini bisa menjadi manifestasi dari kematangan dan kenyamanan dalam hubungan mereka. Mereka melihatnya sebagai kesempatan untuk membuktikan komitmen dan cinta tulus kepada pasangan. Perspektif ini diperkuat oleh keyakinan bahwa kekuatan hubungan mereka akan membantu mereka mengatasi tantangan yang mungkin timbul dari pernikahan yang tidak direncanakan.
Namun, ada juga pria yang mungkin merasakan tekanan dari tanggung jawab yang tiba-tiba muncul. Perubahan dalam kehidupan finansial, emosional, dan sosial dapat menimbulkan kecemasan. Beberapa mungkin merasa tertekan oleh harapan sosial sebagai suami dan calon ayah. Namun, di tengah tantangan ini, sebagian pria melihat peluang untuk tumbuh dan mengembangkan kepemimpinan dalam keluarga.
Meskipun ada perbedaan dalam sudut pandang wanita dan pria, terdapat juga titik-titik kesamaan yang penting untuk diakui. Kedua belah pihak mungkin merasa perlu membuktikan nilai dan komitmen mereka satu sama lain. Ketidakpastian tentang bagaimana orang lain akan melihat mereka dan apakah mereka akan diterima oleh masyarakat adalah perasaan yang bisa berbagi. Baik wanita maupun pria dapat merasakan bahwa pernikahan, meskipun tidak direncanakan, membawa peluang pertumbuhan, perubahan, dan tantangan yang dapat membentuk jalan hidup mereka.
Referensi :
Al-Haetami, M. Iqbal. 2015. Married by Accident.
Comments
Post a Comment