Perbedaan antara Superior Complex dengan Narsistik


Beda Superior Complex dan Narsistik Yang Perlu Kamu Ketahui!



Hai, Sahabat Pengetahuan! Kali ini, kita akan menjelajahi dunia psikologi dengan membahas perbedaan antara dua konsep yang seringkali menjadi bahan pembicaraan dan penelitian, yaitu Superior Complex (Sindrom Superioritas) dan Narsistik. Keduanya sama-sama terdengar meyakinkan, tapi sebenarnya, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, lho. Yuk, mari kita gali lebih dalam!


Sindrom Superioritas: Jangan Salah Kaprah!


Dalam dunia psikologi, Superior Complex atau Sindrom Superioritas adalah istilah yang merujuk pada perasaan individu bahwa mereka lebih baik, lebih pintar, atau lebih berharga daripada orang lain. Orang dengan Superior Complex cenderung merasa superior tanpa alasan yang jelas. Mereka mungkin merasa bahwa aturan dan norma sosial tidak berlaku untuk mereka. Ini dia beberapa karakteristik utama dari Superior Complex itu, yakni:


  • Perasaan Superioritas Tanpa Dasar, dimana mereka merasa lebih unggul tanpa prestasi atau kualitas yang mendasarinya.


  • Kurangnya Empati, yakni seseorang itu kesulitan memahami perasaan dan perspektif orang lain.


  • Tingginya Ekspektasi terhadap Perlakuan Khusus, cenderung mengharapkan perlakuan istimewa tanpa alasan yang jelas.


Kepribadian Narsistik: Ketagihan Pujian


Narsisme adalah kondisi kepribadian yang lebih kompleks dan mendalam daripada Superior Complex. Orang dengan kepribadian narsistik cenderung memiliki obsesi terhadap diri sendiri dan perlu mendapat pujian terus-menerus. Mereka juga sering merasa rendah diri di dalam, meskipun mereka mungkin terlihat percaya diri di luar. Ini dia beberapa karakteristik utama Kepribadian Narsistik itu, yakni:


  • Kebutuhan Akan Pujian, bedanya dengan superior complex disini mereka selalu mencari pengakuan dan pujian dari orang lain.


  • Kurangnya Empati yang Lebih Dalam. Meskipun mereka bisa bersikap ramah, mereka kesulitan memahami perasaan dan kebutuhan emosional orang lain.


  • Ketidakstabilan Emosi. Seringkali, narsisisme melibatkan fluktuasi emosi yang kuat, termasuk kemarahan dan ketidakpuasan yang mendalam.


Perbedaan Utama: Basis Perasaan dan Intensitas

Perbedaan mendasar antara Superior Complex dan Narsistik adalah pada dasar perasaan mereka. Superior Complex lebih berkaitan dengan perasaan superioritas tanpa alasan yang kuat, sedangkan Narsistik berkaitan dengan obsesi dan kebutuhan akan pengakuan yang berlebihan.


Jadi, jika kamu pernah bertemu seseorang yang terkesan terlalu percaya diri tanpa alasan yang jelas, itu bisa jadi Superior Complex. Sementara, jika kamu bertemu seseorang yang terus-menerus membutuhkan pujian dan seringkali terlihat sangat pede, itu mungkin merupakan ciri-ciri Kepribadian Narsistik.


Penting untuk diingat bahwa kedua kondisi ini dapat berdampingan atau muncul dalam berbagai tingkat keparahan. Psikologi adalah ilmu yang kompleks, dan setiap individu unik dalam pengalaman mereka.


Jadi, mari berbicara tentang psikologi dengan bijak dan empati, dan ingatlah bahwa manusia adalah makhluk yang kompleks dengan beragam karakteristik. Semoga penjelasan ini membantu membedakan antara Superior Complex dan Narsistik, serta memberi kita wawasan lebih dalam tentang dunia psikologi yang menarik!




Referensi : 


Firestone, Robert. 2023. The Superiority Complex: Understanding and Dealing with Arrogance, Narcissism, and Defiance.


Comments