Pernahkah kamu merasa seperti ada "sesuatu" yang terjadi ketika kamu berinteraksi dengan orang lain? Mungkin kamu pernah merasa seolah-olah kamu dan lawan bicara kamu seperti saling mencerminkan satu sama lain, seperti sebuah tarian tak terucap yang terjadi begitu saja. Nah, disini kita akan membongkar misteri di balik fenomena ini, yang dikenal sebagai "Social Mirroring" dalam dunia psikologi.
Apa Itu Social Mirroring?
Pikirkan tentang waktu terakhir kamu berbicara dengan seseorang dan tanpa sadar meniru gerakan atau bahasa tubuh mereka. Entah itu senyum, mengangguk, atau bahkan cara mereka berbicara. Itu adalah contoh dari social mirroring, di mana kita secara otomatis meniru atau menyesuaikan diri dengan perilaku dan ekspresi orang lain yang sedang kita ajak bicara.
Lalu mengapa kita melakukan Social Mirroring?
Ada alasan psikologis yang menarik di balik tarian tak terucap ini. Pertama, social mirroring dapat membangun perasaan koneksi dan kedekatan antara individu. Ketika seseorang merasa bahwa kita "mengikuti" mereka secara emosional dan nonverbal, mereka cenderung merasa lebih nyaman dengan kamu.
Selain itu, social mirroring membantu kita memahami dan membaca perasaan orang lain dengan lebih baik. Ini adalah bagian dari kemampuan bawaan kita untuk memahami dan berempati dengan orang lain. Dengan meniru ekspresi dan bahasa tubuh seseorang, kita bisa mendapatkan wawasan lebih dalam tentang apa yang mereka rasakan.
Social Mirroring dalam Kehidupan Sehari-hari
Social mirroring bukan hanya terjadi dalam interaksi sosial yang mendalam. Bahkan dalam percakapan sehari-hari atau pertemuan dengan teman-teman, kita bisa melihatnya terjadi. Misalnya, ketika teman kamu tiba-tiba mulai menggunakan kata-kata tertentu atau gaya bicara yang kamu gunakan, itu adalah tanda social mirroring yang berlangsung.
Social mirroring, jika digunakan dengan bijak, bisa menjadi alat yang kuat untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan lebih intim. Ini bisa membantu dalam berkomunikasi dengan lebih efektif, membuat orang merasa didengar dan dipahami, dan menciptakan ikatan yang lebih dalam dengan orang lain.
Jadi, social mirroring adalah fenomena alami yang sering kita alami dalam interaksi sosial kita. Ini adalah cara otak kita mencoba untuk membaca dan terhubung dengan orang lain di sekitar kita. Sederhananya, ini adalah bentuk "manusia kaca sosial" yang menciptakan ikatan dan kedekatan dalam dunia yang kadang-kadang bisa begitu rumit ini. Dengan memahami konsep ini, kita dapat menjadi komunikator yang lebih baik, memperdalam hubungan kita, dan merasa lebih dekat dengan orang-orang di sekitar kita.
Referensi :
Gallese, Vittorio. 2022. Social Mirroring: The Neuroscience of Empathy and Imitation.

Comments
Post a Comment