Pernah merasa seperti ada sepotong kecil dari dirimu yang ingin diajak bermain, tertawa, dan merasakan kebahagiaan tulus seperti saat kamu masih anak-anak? Nah, kamu mungkin baru saja menemukan apa yang disebut sebagai "inner child". Disini, kita akan membahas kaitan antara inner child dan mindfulness serta bagaimana itu bisa membawa keseimbangan dalam hidup kita?
Inner child adalah istilah yang digunakan dalam dunia psikologi untuk menggambarkan bagian dalam dirimu yang masih mempertahankan ingatan, emosi, dan pengalamanmu saat masih anak-anak. Ini adalah bagian dari kamu yang mungkin pernah mengalami luka atau trauma di masa lalu, dan kadang-kadang, inner child ini masih sangat mempengaruhi cara kamu berpikir dan berperilaku saat ini.
Sedangkan, mindfulness atau kesadaran diri, adalah praktik meditasi yang telah ada selama berabad-abad. Ini adalah cara untuk mengalihkan perhatianmu dari masa lalu yang membebani dan masa depan yang cemas, untuk benar-benar hidup di saat ini. Ini adalah tentang membawa perhatian penuh ke pengalaman saat ini tanpa penilaian atau reaksi emosional yang berlebihan.
Kaitan Inner Child dengan Mindfulness
Jadi, apa hubungannya antara inner child dan mindfulness? Nah, disinilah kedua konsep ini bertemu:
1. Mengakui Emosi Inner Child
Salah satu aspek penting dari mindfulness adalah mengakui emosi yang kamu rasakan tanpa menilainya. Ketika kamu memberikan ruang bagi inner childmu untuk merasa dan mengungkapkan emosinya, kamu dapat memahami dan menyembuhkan luka-luka yang mungkin masih ada dalam dirimu.
2. Menghubungkan dengan Kebahagiaan Anak-Anak
Ingat saat kamu masih anak-anak? Kamu merasa senang ketika mengejar kupu-kupu, tertawa terbahak-bahak tanpa alasan, dan hanya menikmati setiap momen. Mindfulness membantu kamu kembali ke "sekarang" dan merasakan kebahagiaan sederhana seperti itu lagi.
3. Mengatasi Trauma dan Luka Batin
Mindfulness memungkinkan kamu untuk merasakan perasaan yang mungkin telah kamu tahan dan sembunyikan selama bertahun-tahun. Ini adalah langkah pertama menuju penyembuhan dan pemulihan dari trauma atau luka batin yang kamu alami di masa kecil.
4. Memahami Pola Perilaku
Dengan menjadi sadar akan inner childmu, kamu dapat lebih memahami pola perilaku dan reaksimu terhadap situasi tertentu. Ini membantu kamu membuat perubahan yang lebih sehat dalam hidupmu.
Bagaimana Mempraktikkan Mindfulness untuk Inner Child?
Jadi, bagaimana kamu bisa menggabungkan mindfulness dan inner child dalam kehidupan sehari-harimu? Ini adalah beberapa tips praktis:
Meditasi Mindfulness: Luangkan waktu untuk meditasi mindfulness secara teratur. Ketika kamu merenungkan perasaan dan ingatan masa kecilmu, berikan dirimu izin untuk merasakan emosi apapun tanpa hukuman.
Aktivitas Kreatif: Cobalah aktivitas kreatif seperti melukis, menulis, atau membuat kerajinan. Ini dapat membantu inner childmu merasa dihargai dan terhubung.
Bermain dan Tertawa: Jangan takut untuk bermain dan tertawa seperti anak-anak. Ini adalah cara yang bagus untuk melepaskan tekanan dan merasakan kebahagiaan murni.
Jurnal Emosi: Mencatat perasaanmu dalam jurnal emosi dapat membantu kamu melihat pola emosionalmu dan mengidentifikasi area-area di mana inner childmu memerlukan perhatian lebih.
Dengan mengintegrasikan mindfulness ke dalam hidupmu, kamu dapat menghidupkan kembali inner child yang mungkin telah terlupakan, membantu mereka menyembuhkan luka-luka masa lalu, dan menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan bahagia. Jadi, ayo bermain dan merasakan kebahagiaan anak-anak dalam dirimu, sambil tetap berpegang pada kesadaran diri yang mendalam!
Referensi :
Cappcchiaone, Lucia. 2022. Inner Child Healing: A Guide to Healing Your Past and Creating a More Loving Future.

Comments
Post a Comment