Apa yang harus dilakukan ketika berada di hubungan yang toxic?

Kenali Tanda-tanda Hubungan Toxic dan Langkah Menghadapinya


Kali ini, kita akan membahas sesuatu yang super penting buat kesejahteraan dan kebahagiaan kita, yaitu bagaimana mengenali tanda-tanda hubungan yang toxic dan langkah-langkah untuk menghadapinya. Pertama-tama, ayo kita kenali dulu mengapa mengenali tanda-tanda hubungan toxic itu penting. Kadang-kadang kita bisa terjebak dalam hubungan yang kelihatannya manis-manis tapi sebenarnya bikin kita stress dan nggak bahagia.


Mengidentifikasi Tanda-tanda Hubungan toxic

Siapa yang nggak suka hubungan yang sehat dan bahagia? Nah, untuk mendapatkan itu, kita perlu tahu dulu nih tanda-tanda hubungan yang nggak sehat itu seperti apa. Ada beberapa karakteristik yang bisa bikin hubungan jadi toxic, seperti kontrol berlebihan, manipulasi emosional, dan ketidaksetaraan dalam keputusan. Kita juga harus waspada kalau merasa terisolasi dari teman-teman dan keluarga, serta ada ketidakseimbangan kekuasaan yang bikin hubungan jadi nggak sehat.


Dampak Kesehatan Mental dalam Hubungan toxic

Nggak bisa dipungkiri, hubungan yang toxic itu seperti racun buat kesehatan mental kita. Bayangin aja, kamu mungkin akan merasa kayak di roller coaster emosi yang nggak pernah berhenti. Hubungan yang nggak sehat ini bisa bikin kita merasa cemas setiap saat. Apalagi, manipulasi emosional dari pasangan bisa bikin kita merasa rendah diri dan meragukan diri sendiri. Jadi, nggak heran kalau perasaan depresi bisa datang menjemput dengan senyum pahit. Tapi, tenang aja di tengah semua warna kelabu itu, kita punya banyak cara untuk mengatasi perasaan-perasaan negatif tersebut, yakni sebagai berikut : 


Langkah-langkah menghadapi hubungan toxic: 


1. Kesadaran dan Penerimaan

kesadaran dan penerimaan. Kita harus bisa mengenali bahwa kita berada dalam hubungan yang toxic. Jangan pernah meremehkan insting kamu sendiri, ya! Kalau kamu merasa nggak bahagia, cemas, atau merasa tidak dihargai, itu bisa jadi tanda-tanda hubungan yang perlu kita perhatikan lebih serius. Jangan biarkan penyangkalan atau harapan palsu membingungkanmu. Yuk, kita hadapi kenyataan dengan kepala tegak dan hati berani!


2. Membangun Batasan Sehat

Ketika kita berbicara tentang hubungan, penting banget buat punya batasan yang sehat. Bahkan, batasan ini adalah kunci penting dalam hubungan yang bahagia dan sehat. Ayo, mari kita belajar bagaimana cara menetapkan batasan dengan baik dan benar. Kamu harus berani komunikasikan apa yang kamu butuhkan dan apa yang membuatmu merasa nyaman dalam hubungan. Tapi ingat, batasan yang sehat juga berarti kamu harus menghormati batasan pasanganmu. Komunikasi adalah kuncinya!


3. Menghadapi Kesenjangan Kekuasaan

Pernah merasa hubungan ini seperti roller coaster emosi? Apa kabar dengan perasaan tidak adil atau adanya perbedaan kekuasaan yang nggak sehat? Jangan khawatir, kita bisa menghadapinya dengan kepala dingin dan langkah-langkah cerdas. Ini saatnya kita mengenali dan mengatasi ketidakseimbangan kekuasaan dalam hubungan. Kamu memiliki hak untuk merasa dihargai dan setara dalam hubungan, jadi ayo berjuang untuk kembali mendapatkan keseimbangan dan kemandirian!


4. Merencanakan Keluar dari Hubungan Toxic

Jangan pernah merasa terjebak dalam hubungan yang merugikan. Kamu memiliki hak untuk bahagia dan hidup dengan damai. Jika kamu merasa hubungan ini nggak memberikanmu kebahagiaan dan kesehatan mental, yuk, mari kita diskusikan tentang langkah-langkah cerdas untuk merencanakan keluar dari hubungan yang nggak sehat ini. Ingat, prosesnya mungkin nggak selalu mudah, tapi kamu pantas mendapatkan kehidupan yang lebih baik.


5. Mencari Dukungan dan Bantuan

Ingatlah kamu nggak sendirian dalam perjalanan ini kok. Ada banyak teman, keluarga, dan profesional yang siap memberikan dukungan dan bantuan. Jangan ragu untuk berbicara dengan mereka tentang apa yang kamu alami. Kadang-kadang, kita butuh sudut pandang dari luar untuk melihat masalah dengan lebih jelas. Jika perlu, kamu juga bisa mencari bantuan dari psikolog atau konselor yang ahli dalam masalah hubungan.


6. Memulihkan Diri Setelah Hubungan toxic

Setelah kamu berhasil keluar dari hubungan toxic, proses pemulihan adalah langkah berikutnya. Kamu mungkin merasa campur aduk emosi, dan itu sepenuhnya wajar. Akan ada perasaan seperti kehilangan, kemarahan, atau bahkan rasa bersalah. Tetapi, kamu juga punya kekuatan untuk bangkit kembali. Yuk, kita diskusikan bagaimana cara menangani perasaan-perasaan tersebut dan membangun kembali kepercayaan pada diri sendiri serta orang lain.


Tetap kuat, ceria, dan percayalah pada dirimu sendiri ya. Relakanlah jika hubungan toxic itu terus berlanjut, semangat pejuang cinta bahagia!




Referensi : 


Marlow-MaCoy, Amy LCSW. 2021. “The Gaslighting Recovery Workbook: Healing from Emotional Abuse." Rockridge Press.


Comments