Seperti yang kita ketahui sekarang ini, stigma dan stereotip adalah dua fenomena sosial yang memiliki banyak sekali dampak signifikannya pada kehidupan sosial individu manusia maupun kelompok tertentu. Dalam masyarakat sekarang, salah satu kelompok yang seringkali didapati stigma dan stereotipnya adalah janda.
Masyarakat ini memiliki persepsi bahwa janda merupakan sosok orang yang gagal dalam pernikahan mereka, dan cenderung disebut kepada hal-hal yang negatif. Padahal perlu diketahui bahwa dalam lingkup sosial mengkategorikan status sosial itu jelas tidak baik. Diantaranya bisa saja seorang janda mendapati suami yang terlebih dahulu meninggalkan dunia atau ‘meninggal dunia’ sehingga terpaksa dengan statusnya yang janda, dan adapun sebagian orang yang memilih berpisah lewat jalur hukum. Lingkungan sosial sendiri dalam ilmunya diketahui sebenarnya tidak ada hal yang benar maupun salah, itu semua tergantung lagi bagaimana masyarakat dalam lingkungan sosial itu memahami dan mengerti lingkungan hidup mereka itu.
Stigma terhadap janda berakar dari pandangan tradisional dan normatif yang ada mengenai pernikahan dan kehilangan pasangan. Seperti yang sempat disinggung di atas, status janda bisa dikarenakan perpisahan maut maupun hukum. Stereotip juga meresap dalam pandangan umum, dimana janda dianggap tidak mampu mengatasi kehidupan mereka sendiri, bergantung pada orang lain atau memiliki motivasi yang meragukan alias dikatain sebagai sosok yang tidak mandiri. Oleh karena itu, dengan dampak yang signifikan itu akan berpengaruh pada psikologis janda, diantaranya sebagai berikut:
Dampak Psikologis Stigma dan Stereotip pada Janda
Rendahnya Kesejahteraan Emosional
Stigma dan stereotip dapat menyebabkan janda merasa terisolasi dan tidak diterima. Mereka mungkin mengalami perasaan rendah diri, kecemasan, dan depresi akibat persepsi negatif dari lingkungan sekitar.
Kehilangan Identitas
Stigma dapat mengarah pada perasaan kehilangan identitas. Janda mungkin merasa bahwa mereka hanya dilihat sebagai "janda" dan kehilangan identitas yang lebih luas sebagai individu yang memiliki kehidupan, minat, dan potensi yang beragam.
Keterbatasan Peluang
Stereotip tentang keterbatasan janda dapat menghambat peluang mereka dalam berbagai bidang, seperti karier atau hubungan baru. Ini dapat merasa tidak adil dan merugikan janda dalam menggapai potensi penuh mereka.
Peningkatan Isolasi Sosial
Stigma dapat mendorong janda untuk mengisolasi diri dari masyarakat karena takut dijauhi atau dianggap rendah. Ini dapat mengganggu jaringan sosial yang penting untuk dukungan emosional dan kesejahteraan.
Dilema Dalam Membentuk Hubungan Baru
Janda mungkin mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan baru karena stigma bahwa mereka masih "melekat" pada pasangan sebelumnya atau bahwa mereka sulit untuk dihubungi secara emosional.
Melawan Stigma dan Stereotip
Penting untuk melawan stigma dan stereotip terhadap janda agar mereka dapat hidup dengan kesejahteraan psikologis yang lebih baik. Ini jauh lebih penting dan sangat diperlukan, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
Pendidikan dan Kesadaran
Pendidikan masyarakat tentang keberagaman pengalaman janda dan pengaruh positif dari dukungan sosial dapat membantu mengurangi stigma dan stereotip.
Pembentukan Jaringan Dukungan
Mendorong pembentukan jaringan dukungan yang kuat bagi janda dapat membantu mengurangi isolasi dan memberikan tempat bagi mereka untuk berbagi pengalaman dan emosi.
Promosi Pada Identitas Individu
Mendorong janda untuk menjalani hidup dengan cara yang mempromosikan identitas individu mereka, bukan hanya sebagai janda, dapat membantu membangun kepercayaan diri dan harga diri.
Penghapusan Diskriminasi Struktural
Dukungan untuk menghapuskan diskriminasi struktural dan norma yang tidak sehat dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan adil.
Stigma dan stereotip terhadap janda dapat memiliki dampak psikologis yang serius, merusak kesejahteraan emosional dan sosial mereka. Penting bagi masyarakat untuk bekerja sama dalam mengatasi pandangan negatif ini dan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi janda untuk berkembang dan hidup dengan kualitas hidup yang baik.
Sejauh realita kehidupan masyarakat sosial sekarang ini, ‘para’ janda jelas telah menunjukkan bagaimana mereka bisa bertahan dan berjuang di tengah kerasnya tekanan sosial yang ada di hadapan mereka. Beberapa diantaranya bahkan berhasil dengan karirnya sekaligus statusnya sebagai single parent. Perlu diketahui bahwa menjudge seseorang dengan alasan yang tidak jelas adalah perbuatan yang tidak baik dan berarti, akan lebih baik lagi jika janda dapat menginspirasi bagaimana perempuan juga bisa hidup dengan baik dengan status apapun, karena pada dasarnya semua makhluk didunia ini sama dimata sang pencipta.
Referensi :
Bowler, Kate. 2021. The Widowed Woman: A Memoir.

Comments
Post a Comment