Cara meminimalisir dampak Broken Home


Bangun Kestabilan Emosional Anak Dari Broken Home


                                               

Keluarga jelas adalah pondasi penting dalam kehidupan kita. Namun, terkadang, situasi yang tidak diharapkan seperti perceraian bisa terjadi dalam keluarga kita. Situasi ini bisa sangat sulit, terutama bagi seorang anak.


Saat kedua orangtua memutuskan untuk berpisah, dampaknya tak hanya dirasakan oleh mereka, tetapi juga oleh buah hati mereka. Anak-anak dalam situasi broken home mungkin mengalami beragam efek psikologis dan emosional yang perlu dipahami. Mereka mungkin merasa cemas, sedih, atau bahkan bersalah atas situasi ini. Perubahan perilaku juga bisa muncul, seperti penurunan performa sekolah atau bahkan isolasi sosial. Tantangan sosial pun tak bisa dihindari, karena mereka harus berurusan dengan pertanyaan rekan sebaya dan mungkin merasa berbeda dari yang lain.


Strategi Mendukung Anak Menghadapi Broken Home


Bagi para orang tua, ini dapat jadikan momen ini sebagai peluang untuk membangun ikatan yang lebih kuat dengan anak-anak kita, ya! Pertama, komunikasi terbuka dan jujur menjadi kunci utama. Ajak mereka berbicara tentang perubahan dalam keluarga dengan bahasa yang sesuai dengan usia mereka. Pastikan mereka merasa nyaman untuk bertanya dan berbicara tentang perasaan mereka. Selain itu, menjaga rutinitas yang stabil juga penting. Dengan menjaga jadwal yang konsisten di kedua rumah, kita memberikan rasa aman pada anak-anak bahwa dunia mereka masih bisa teratur. Jangan lupa, kolaborasi positif antara orangtua adalah kunci. Kerjasama dalam mengasuh anak dengan bijak dan menghindari konflik di depan mereka akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih harmonis.


Dukungan Emosional dari Orangtua


Saat menjalani situasi broken home, dukungan emosional dari orangtua adalah cahaya dalam kegelapan. Tunjukkan cinta dan perhatian tanpa memihak pada salah satu pihak. Dengarkan dan validasi perasaan anak-anak, karena perasaan mereka sangat berarti. Jangan lupa bahwa memberikan mereka waktu untuk merasakan perasaan mereka adalah langkah penting dalam membantu mereka mengatasi dampak emosional. Tetap menjadi pendengar yang baik dan tawarkan bahu untuk mereka bersandar.


Membantu Anak Mengatasi Dampak Emosional


Ada banyak cara untuk membantu anak-anak mengatasi dampak emosional dari broken home. Mulai dari sumber daya psikologis, seperti terapi berbicara atau konseling kelompok, bisa memberikan mereka wadah untuk mengungkapkan perasaan mereka. Ajarkan mereka keterampilan mengatasi stress, seperti teknik relaksasi dan pernapasan. Mari dorong mereka untuk terlibat dalam kegiatan positif, seperti aktivitas kreatif, olahraga, atau hobi yang mereka nikmati. Ini akan membantu mereka mengalihkan perhatian dari stres dan mengembangkan keterampilan baru sekaligus.


Beradaptasi dengan Perubahan


Mengajarkan dan juga memberikan pemahaman akan pentingnya beradaptasi dengan perubahan dalam hidup. Ini adalah peluang untuk mengajarkan mereka tentang fleksibilitas dan keberanian dalam menghadapi tantangan. Bantu mereka melihat sisi positif dalam situasi ini dan dorong mereka untuk menjalani hidup dengan penuh semangat. Selain itu, kita juga perlu membantu mereka mengelola harapan dan realitas. Jelaskan bahwa tidak semua masalah bisa segera diselesaikan, tetapi dengan kerja keras dan dukungan, segala sesuatu akan lebih baik seiring waktu.



Sebagai orangtua, kalian memiliki peran penting dalam meminimalisir dampak broken home pada anak-anak. Dengan komunikasi terbuka, dukungan emosional, dan upaya bersama, kita bisa membangun lingkungan yang stabil dan penuh kasih sayang bagi mereka. Mari terus mendukung pertumbuhan emosional mereka meski dalam situasi sulit. Ingat, dengan cinta dan perhatian, kita bisa membantu anak-anak kita tumbuh dengan kuat dan ceria, meski dari broken home.




Referensi : 


Ratnasari, Dessy. 2022. Broken Home: A Survival Guide.






Comments