Cara Mencegah dan Mengatasi Quiet Quitting pada Hubungan yang Sudah Terlanjur Retak
Kadang kita berpikir hubungan yang retak itu ibarat barang yang retak dan tinggal kita tambal saja. Sebenarnya bisa-bisa aja kok, tetapi apa yang sudah retak pada akhirnya adalah luka yang membekas. Sama halnya dengan sebuah hubungan. Walaupun hubungan sudah terlanjur retak, bukan berarti semuanya berakhir, tapi akankah luka itu bisa dibalut dan tak kambuh lagi?
Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ambil untuk mencegah dan mengatasi Quiet Quitting dalam hubungan yang sudah mengalami keretakan, daripada langsung menyerah akan ada baiknya jika kita usaha dulu, ya gak sih?
Bersama-sama Menyusun Rencana Masa Depan
Disini kamu bisa jelasin impian dan tujuanmu kepada pasangan, dan dengarkan apa yang mereka inginkan juga. Ini bukan semata-mata sebagai sebuah obrolan santai melainkan timing yang serius ya. Buatlah rencana masa depan yang saling mendukung agar kedua belah pihak merasa yakin dan terlibat dalam hubungan ini sampai kelak.
Perkuat Komunikasi
Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting. Ingat dalam semua hubungan itu, komunikasi adalah kunci utama. Luangkan waktu untuk berbicara tentang perasaanmu, harapan, dan kekhawatiran. Usahakan untuk mendengarkan pasangan dengan penuh perhatian tanpa menghakimi.
Berikan Dukungan Emosional
Pastikan kamu memberikan dukungan emosional kepada pasanganmu. Ini bisa berupa mendengarkan keluh kesah mereka, memberikan dorongan saat mereka merasa rendah, dan hadir dalam momen-momen penting ketika mereka benar-benar sedang membutuhkan sosok 'seseorang'.
Berbicara tentang Konflik
Kalo ada masalah jangan menghindar aja, tapi bicarakan, cari solusi penyelesaiannya bersama. Jangan biarkan konflik mengendap tanpa penyelesaian. Cobalah untuk berbicara dengan penuh pengertian dan mencari solusi yang memuaskan kedua belah pihak. Ingatlah bahwa konflik adalah kesempatan untuk tumbuh bersama.
Untuk itu dengan mencegah perlu juga cara mengatasi Quiet Quitting yang baik, mulai dari :
1. Komitmen untuk Perubahan
Kalian berdua perlu komitmen untuk memperbaiki hubungan. Bicarakan tentang apa yang perlu diubah dan bagaimana kalian bisa saling mendukung dalam proses ini.
2. Pikirkan Ulang Prioritas
Jika salah satu penyebab Quiet Quitting adalah perubahan dalam prioritas, duduklah bersama dan diskusikan ulang prioritas masing-masing. Cari jalan tengah yang memungkinkan kalian memperhatikan karir dan kehidupan pribadi tanpa mengabaikan hubungan.
3. Piknik Kembali ke Masa Lalu
Ingat kembali momen-momen bahagia yang kalian habiskan bersama. Lakukan kegiatan yang dulu sering kalian nikmati bersama untuk menghidupkan kembali kenangan indah dan kebersamaan.
4. Bersikap Sabar dan Empati
Proses pemulihan hubungan memerlukan waktu dan usaha. Bersikaplah sabar satu sama lain dan cobalah untuk melihat situasi dari sudut pandang pasanganmu. Empati akan membantu membangun kembali ikatan.
5. Belajar dari Pengalaman
Jika ada faktor penyebab yang jelas, seperti ketidakpuasan seksual atau perubahan prioritas, belajarlah darinya. Pahami kebutuhan masing-masing dan cari cara untuk memenuhinya tanpa mengorbankan hubungan.
Jika dirasa masih sulit menemukan titik tengah namun saling tak merelakan, coba kunjungi profesional untuk bertemu dengan terapis atau konselor pernikahan, dimana mereka akan dapat memberikan panduan dan alat untuk membantu mengatasi masalah. Mereka bisa membantu membongkar perasaan yang terpendam dan memberikan solusi yang lebih baik.
Ingat, usaha bersama dan komitmen untuk memperbaiki hubungan sangat penting. Jika kedua belah pihak berusaha keras, Quiet Quitting bisa diatasi dan hubungan bisa tumbuh menjadi lebih kuat dan sehat. Pada intinya hubungan bisa terjalin jika kedua belah pihak memiliki komitmen, bukan? Jika tidak, maka lebih baik memilih untuk mengembangkan diri terlebih dahulu daripada salah melangkah dalam suatu hubungan.
Referensi :
Gottman. John & Silver, Nan. 2015. The Seven Principles for Making Marriage Work.

Comments
Post a Comment