Memilih Antara Melanjutkan atau Mengakhiri Hubungan?

Kadang-kadang, hubungan kita bisa dihadapkan pada situasi yang kompleks, seperti ketika Quiet Quitting muncul karena restu yang terhalang. Ini bisa membuat kita berada dalam dilema besar, yang mana pilihan didepan hanya ada antara melanjutkan atau mengakhiri hubungan.
Ketika restu dari keluarga atau lingkungan sosial menjadi hambatan dalam hubungan, perasaan Quiet Quitting bisa muncul. Salah satu pihak mungkin merasa tertekan oleh perasaan tidak direstui dan mulai menarik diri secara emosional. Ini bisa membuat hubungan menjadi kacau dan tidak seimbang. Kemudian banyak pertimbangan yang muncul secara bersamaan diotak dan kepala, bertanya-tanya pilihan manakah yang terbaik untuk dirinya dan pasangan. Berikut beberapa pertimbangan yang ada, yakni :
Mengkomunikasikan Posisi
Yang pertama, komunikasi adalah kunci. Pasangan perlu duduk bersama dan membahas tentang bagaimana mereka merasa terhadap situasi ini. Berbicara terbuka tentang perasaan masing-masing bisa membantu memahami perspektif pasangan.
Pentingnya Restu
Pasangan perlu jujur dengan diri sendiri tentang seberapa penting restu itu bagi mereka. Restu bukanlah segalanya, tetapi bisa memiliki dampak besar pada hubungan jangka panjang.
Mencari Solusi Bersama
Alih-alih menghadapi dilema sendirian, pasangan perlu bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik. Apakah ada langkah yang bisa diambil untuk meraih restu atau setidaknya mencari dukungan dari pihak lain?
Mengukur Kesiapan dan Komitmen
Pasangan harus merenungkan seberapa besar kesiapan mereka untuk melawan rintangan ini bersama. Apakah mereka siap menghadapi tantangan dan perjuangan yang mungkin datang?
Setelah melakuan pertimbangan jelas memunculkan sebuah solusi juga. Tapi solusi terbaik dalam menghadapi quiet quitting karena Restu yang terhalang itu seperti apa akan kembali lagi pada masing-masing pasangan bukan? Ingat, setiap hubungan unik dan kompleks. Pilihan terbaik mungkin berbeda untuk setiap pasangan, tetapi ada beberapa langkah yang bisa kamu pertimbangkan dengan matang:
1. Mencari Dukungan dari Pihak Ketiga
Jika memungkinkan, coba mencari dukungan dari anggota keluarga atau teman dekat yang bisa mendengarkan dengan netral. Mendapatkan pandangan dari luar dapat membantu menerangi berbagai sudut pandang dan memudahkan kalian dalam mengambil keputusan.
2. Berpikir Jangka Panjang
Pertimbangkan dampak jangka panjang dari setiap langkah yang diambil. Jika restu terhalang, pertanyaannya bukan hanya tentang saat ini, tetapi juga tentang bagaimana keputusan ini akan memengaruhi hubunganmu dalam jangka panjang. Pertimbangkan bagaimana keputusan ini akan memengaruhi kedua belah pihak dalam hal kebahagiaan dan pertumbuhan.
3. Membuka Wawasan
Meskipun sulit, terkadang ada situasi di mana mengakhiri hubungan bisa menjadi solusi terbaik. Pertimbangkan apakah hubungan ini masih memberi kalian kedamaian dan kebahagiaan atau justru memberikan tekanan dan stres. Terkadang, mengakhiri hubungan yang tidak sehat adalah langkah penting untuk menjaga kesejahteraan masing-masing.
Tetaplah fokus pada kesejahteraan emosional dan kebahagiaan. Jangan biarkan tekanan dari lingkungan atau ekspektasi luar mempengaruhi keputusanmu. Prioritaskan apa yang terbaik bagi dirimu dan pasanganmu dalam jangka panjang. Ingatlah bahwa kamu berhak mendapatkan hubungan yang memberimu kebahagiaan dan dukungan. Dalam menghadapi situasi ini, yang terpenting adalah menjaga diri sendiri dan pasanganmu agar bisa berkembang dan bahagia, apa pun yang kamu pilih.
Referensi :
Gottman, John & Silver, Nan. 2015. The Seven Principles for Making Marriage Work.
Comments
Post a Comment